Rizka Mutik Siyami

     Radiosurgey ialah teknik radioterapi dengan penyebaran dosis dan kebocoran yang kecil.   Prinsip basic dari radiosurgery yaitu menggunakan banyak balok dari berbagai arah untuk mencapai kesesuai dan gradient dosis yang curam. Beberapa teknik yang dilakukan dalam radiosurgery yaitu : 1.       Teknik Frame / teknik bingkai Teknik ini digunakan untuk tempat pasien memasang frame kepala/ bingkai  kepala dan bingkai memiliki kotak localizer. Kotak localizer memiliki pola tertentu sehingga dapat  mengetahui di mana fidusia ini berada, posisi kita dalam tiga dimensi dan terdapat batasan jadi kita tahu kemana arahkan fokus dari semua sinar itu. 2.       Teknik Gambar ( Pencitraan) Teknik ini dilakukan untu menghasilkan gambar sebagai bentuk perencanaan perawatan yang dapat di lakukan dengan CT , MRI 3.       Imobilisasi Teknik Teknik imobilisasi pada radiosurgery berupa konformal vakum, bingkai balok, masker termoplastik dan pendekatan kombinasi. Terdapat perbedaan balok antara

     Linear Accelerator (LINAC) merupakan pesawat radioterapi yang dapat memproduksi, memonitor, mengontrol dan menyesuaikan pancaran radiasi terhadap target pada pasien penderita kanker atau tumor. Produksi radiasi pada LINAC berasal dari elektron yang dipercepat. Secara umum produksi radiasi pada LINAC melalui beberapa bagian yang ada pada pesawat tersebut, yaitu: Electron gun pandu gelombang Steering coils Focusing coils Sistem pendingin Target (tungsten filament) Pembentukan foton/sinar-x Collimator Flattening filter Ionisation chamber           LINAC memiliki elektron gun yang dapat menghasilkan elektron dalam jumlah tertentu, jumlah elektron yang dihasilkan bergantung pada tegangan yang diberikan. Semakin besar tegangan yang diberikan, maka filament pada electron gun akan semakin panas dan akan mengasilkan elektron bebas yang semakin banyak. Electron gun dapat mengontrol kekuatan dan frekuensi gelombang radio yang kemudian akan menentukan energi dari foton maupun sinar-x yang aka

  Beberapa mesin penghitung dosis 3D adalah Model Voxel pasien Model voxel pasien ini terdiri dari balok berbentuk kubus masing-masing dengan kepadatan individu.  Pada model voxel ini untuk menyesuaikan dosis kita membutuhkan : kontur pasien, CTV dan struktur anatomis jaringan normal . Pada pasien relative kepadatan electron masing-masing voxel bisa ditentukan dari data CT pasien. Model balok Pada model ini digunakan batas alami anatara sumber radiasi dan pasien. ·          Alogaritma penelurusan sinar Ray tracing ini sering digunakan untuk menentukan panjang jalur radiologis melalui array voxet yang mewakili pasien ( dengan kepadatan relative P11, P12, P13…) ·          Alogaritma penghitungan dosis ·          Strategi pengoptimalan Terdapat beberapa parameter yang harus dioptimalkan dalam IMRT yaitu peta intestas untuk setiap balok atau bobot segmen balok. Parameter lainnya seperti sudut balok, jumlah balok, jenis radisi dan energy. ·          Pelacakan MC Pelakacaka

The Inverse Problem and the Inverse Planning Beberapa teknik IMRT: Konvensional: Variasi berkas menggunakan balok atau blok parsial. Kompensator: LINAC, terapi proton. Computerized MLCs: LINAC. Binary MLCs: PEACOCK, tomotrapi. Robot controlled: Cyberknife. Scanning beam: terapi proton. Teknik IMRT memiliki beberapa cara penampaian berkas radiasi yaitu: Step and shoot: menggunakan banyak segmen dimana daun dapat bergerak bebas sesuai dosis yang diberikan kepada pasien. Sliding window: daun collimator bergerak satu arah sesuai dosis yang diberikan VMAT: collimator dan gantry dapat bergerak secara bersamaan. Manfaat penggunaan teknik IMRT diantaranya yaitu: Pengurangan dosis pada jaringan normal. Peningkatan dosis pada struktur target. Meningkatkan cakupan target pada tumor yang kompleks. Memungkinkan pemberian dosis yang berbeda pada target yang berbeda pula. Ideal untuk mengurangi dosis pada organ kritis.      Dalam menentukan model dosis yang akan diberikan, terdapat 2 cara yaitu  Forw

     IMRT merupakan salah satu teknik terapi radiasi yang lebih conformal dibandingkan dengan 3D-CRT. Jika 3D-CRT memberikan distribusi dosis yang lebih seragam terhadap target, maka pada IMRT teknik ini memberikan dosis yang lebih terstruktur dimana dosis optimal kepada target tumor dengan meminimalisir dosis radiasi terhadap jaringan normal dan organ penting. beberapa manfaat dan kelebihan dari IMRT diantaranya yaitu: Secara klinis: meminimumkan dosis pada organ kritis, meningkatkan kontrol tumor, mengurangi induksi radiasi yang merusak, memberikan kualitas hidup yang lebih baik dengan mengurangi efek samping radiasi. Secara teknik: teknologi yang telah terbukti dan dapat diandalkan, resolusi yang tinggi, alat QA yang komperhensif, sistem dinamik.      Dalam aplikasinya, IMRT memiliki beberapa komponen yaitu: Gridded gun, pandu gelombang berdiri, magnet pengikat 3 bidang achromatic, sistem kontrol beam real time, focal spot, 10 port carousel, ruang ion tertutup ganda, rahang asimetri