3D CRT - Radiologi

    3D-CRT merupakan salah satu teknik dari TPS (Treatment Planning System) pada radipterapi. teknik ini didasarkan pada informasi anatomi 3D dan berdasarkan distribusi dosis radiasi yang sedekat mungkin dengan volume target, dengan perhitungan dosis yang semaksimum mungkun terhadap volume target dan dosis yang seminimum mungkin terhadap jaringan normal yang ada di sekitar target tumor.

    Perbedaan utama antara teknik 3D-CRT dengan teknik terapi radiasi konvensional ialah pada anatominya, dimana teknik ini menggunakan anatomi 3D yang cukup akurat untuk memperhitungkan distribusi dosis pada jaringan tubuh manusia. Teknik 3D-CRT terdiri dari beberapa prses yaitu:

  • Immobilisasi pasien
  • Aquisi data volumetrik
  • Transfer citra ke TPS
  • Penggambaran target volum
  • Model 3D
  • Perencanaan desain dan evaluasi
  • Perencanaan implementasi
  • Pemberian treatment

Pada teknik 3D-CRT salah satu prosesnya ialah mendefinisikan volume target. Volume target yang akan ditentukan pada teknik ini bukan hanya sebatas volume dari tumor saja, tetapi volume jaringan di sekitar tumor juga harus diperhitungkan. Beberapa jenis volume yang akan didefinisikan yaitu GTV, CTV, ITV, PTV, TV, dan IRV.

    GTV merupakan volume tumor itu sendiri, CTV merupakan volume tumor yang didefinisikan secara klinis, ITV merupakan volume yang didefinisikan sebagai margin saat suatu jaringan mengalami pergerakan, PTV merupakan volume yang didefinisikan guna mendapatkan treatment radiasi, TV merupakan volume yang ditentukan menerima dosis radiasi tertentu, dan IRV merupakan volume yang didefinisikan untuk mendapatkan dosis radiasi sebagai jaringan normal. Selain daripada itu adapula OAR atau organ at risk yang merupakan organ penting yang mana lebih sensitif terhadap radiasi.

Radiograf-DRR 

Radiografi- DRR merupakan Sebuah radiograf sintetik yang dihasilkan dengan menelusuri garis-garis sinar dari aposisi sumber virtual melalui data CT ke film virtual pesawat ,ini serupa dengan radiografi simulasi konvensional. DRR digunakan untuk desain portal perawatan, untuk verifikasi pengobatan portal dibandingkan dengan portfilm atau portal elektronik gambar-gambar.

Beam Eye View-BEV

Bev merupakan mencari sumber radiasi keluar sepanjang sumbu pancaran radiasi. Target dan normal kritisstruktur terlihat berbeda warna melalui segmentasi bisa menjadi dilihat dari berbeda arah dalam bidang tegak lurus ke sumbu tengah balok. Desain beam dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

  • Secara otomatis - pengguna menyetel seragammargin di sekitar PTV.
  • Manual- bila diperlukan untuk menggambar amargin tidak seragam

    Umumnya ada margin 2 cm antara PTVdan tepi bidang memastikan lebih baik dari 95%cakupan isodosis dari PTV.

Planning

    Untuk perencanaan, TPS 3D harus memiliki kemampuan untuk mensimulasikan setiap fungsi gerakan mesin treatment, diantaranya yaitu sudut gantry, panjang lebar dan sudut collimator, pengaturan daun MLC, lintang sofa, bujur, tinggi & sudut. Untuk perencanaan maju 3D CRT digunakan pengaturan balok, menggunakan BEV, perencanaan apertur sinar penentuan dosis, perhitungan distribusi dosis 3D, kemudian evaluasi rencana untuk mendapatkan distribusi dosis yang diinginkan.

    Dalam penentuan distribusi dosis radiasi pada jaringan, dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya yaitu:

·         Garis isodosa

Kurva Isodasi merupakan distribusi dosis rencana bersaing  dievaluasi dengan meliha tkurva isodose pada individu irisan, bidang ortogonal(misalnya, melintang, sagital,dan koronal), atau isodosa 3-D permukaan.

·         Cuci warna

Cuci warna merupakan spektrum warna ditumpangkan informasi anatomi diwakili dengan modulasi intensitas yaitu memberikan gambaran dosis yang cepat distribusi, mudah untuk menilai over dosis jaringan normal yang tidakber kontur, untuk menilai heterogenitas dosisdi dalam PTV, iris demi irisan evaluasi dosis distribusi bisa dilakukan.

·         DVH (histogram volume dosis)

    DVH meringkas informasi yang terkandung di dalamnya distribusi dosis 3-D & secara kuantitatif mengevaluasi rencana perawatan. DVH biasanya ditampilkan dalam bentuk 'pervolume persen volume total melawan dosis.DVH dapat direpresentasikan dalam dua bentuk DVH integral kumulatif yaitu plot volume yang diberikanstruktur menerima tertentudosis dan DVH diferensial yaitu sebidang volume menerima dosisdalam interval dosis tertentu(atau dosis bin) sebagai fungsi dari dosis.

·          Statistik distribusi dosis

Memberikan informasi kuantitatif tentang volume target atau kritis struktur dan dosis yang diterima oleh volume yang termasuk dosis minimum untuk volume, dosis maksimum untuk volume, dosis rata-rata untuk volume serta statistik distribusi dosis  yang berguna dalam pelaporan dosis.

Setalah semua prosedur dan koreksi dilakukan, tahap terakhir yaitu perhitungan dosis. Penghitungan dosis radiasi yang diberikan terhadap pasien dapat dilakukan dengan 3 cara alogartima yaitu berbasis koreksi, berbasis model, dan mengarahkan Monte Carlo. Direct Monte Carlo merupakan metode yang paling akuratuntuk perencanaan perawatan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC) - Radioterapi

Gaya Antarmolekul - Ikatan Hidrogen, Dipol-Dipol, Ion-Dipol, Interaksi Dispersi London

Kurva Isodosis - Radioterapi